Tuesday, September 18, 2012

Kampanye Terakhir Pilkada DKI Jakarta

Pihak Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama :

Hari terakhir kampanye putaran kedua Pilkda DKI Jakarta, pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berjoget di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, berbarengan dengan hari bebas kendaraan, pada pagi Hari Minggu, 16 September 2012

Dengan mengenakan kemeja kotak-kotak yang kancingnya dilepas, Jokowi mengangkat tangan untuk berjoget. Sejumlah pendukung pasangan pun ikut turut bergoyang.

Tak lupa, Jokowi-Ahok pun menyampaikan janji janji kepada masyarakat jika terpilih menjadi gubernur DKI. Pasangan Jokowi-Ahok akan bersaing dengan pasangan Foke-Nara pada pemilihan gubernur DKI Hakarta di putaran kedua yang akan berlangsung pada 20 



Pihak Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli :


Pada kampanye hari terakhir ini, Fauzi Bowo didampingi oleh keluarganya. Bersama istri tercinta, Sri Hartati Bowo, dirinya menikmati aksi break dance anak muda di sekitar bundaran Hotel Indonesia pada Hari Minggu, 16 September 2012.

Tidak hanya itu, putra pertamanya yaitu Humar Ambiya dan putri keduanya yaitu Esti Amanda Bowo juga tampak mendampingi ayahnya berkeliling bundaran HI. Kedua cucunya juga terlihat di samping kakeknya. Keluarga tersebut kompak mengenakan kaos putih dipadu dengan training pack dan sepatu olah raga.
Meski kondisi di Bundaran HI panas terik, tak ada guratan lelah di wajah pria berkumis ini beserta keluarganya.
Selama dua hari kampanye, pria yang berpasangan bersama Nachrowi Ramli ini jarang tampak turun ke lapangan bersama keluarganya. Namun kali ini, kehadiran keluarga membuktikan dukungan yang solid untuk Foke pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.


Menurut saya, hari terakhir kampanye Pilkada DKI Jakarta 2012 berlangsung dengan tertib, tanpa adanya kericuhan yang ditimbulkan oleh massa. Kedua belah pihak, Jokowi maupun Foke, telah menunjukkan sesuatu yang mengejutkan dengan melakukan suatu hal yang tak terduga, yaitu Jokowi dengan berjoget dan Foke dengan membawa sanak keluarganya.

Kedua calon gubernur tersebut telah melakukan interaksi sosial yang baik dengan masyarakat. Mereka mengadakan acara-acara yang dapat menarik minat masyarakat sehingga kampanye mereka dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini, saya sangat menghargai kerja keras mereka selama ini. 

Namun, ada beberapa hal yang tidak saya anggap bermartabat, yaitu dengan melontarkan kalimat-kalimat yang menjatuhkan pasangan lain. Hal ini sangatlah tidak terpuji dan terkesan vulgar bagi seseorang dengan intelektual tinggi. Sebagai calon gubernur, sudah semestinya mereka dapat mengendalikan emosi mereka. Jika gubernur yang menjadi pedoman warga saja tidak dapat mengendalikan diri, bagaimana mungkin warga dapat melakukannya?

2 hari lagi akan dilaksanakan Pilkada DKI Jakarta. Semoga saja warga Jakarta memilih pasangan yang terbaik dan sesuai hati nurani mereka untuk memimpin Jakarta 5 tahun ke depan, karena sebagai Ibu Kota NKRI, Jakarta memiliki andil yang besar sebagai gambaran negara kita yang tercinta ini, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang dikenal warga dunia, bukan hanya dari korupsi maupun hal negatif lainnya, melainkan pemerintahannya yang jujur dan bermartabat. -VR-

No comments:

Post a Comment